Selasa, 29 Januari 2013

Mengenang Buku Masa Kecil

*Cerita ini sudah diketik EMPAT tahun lalu, daaaaaan baru inget ternyata dulu belum diposting, hanya disimpen di draft :(
Jadi ini saya Posting dengan apa adanya tanpa saya edit2 lagi :)



Saya sejak kecil sudah sangat hobi membaca. Membaca apa saja dan dimana saja. Bahkan dulu waktu masih SD, kalo makan siang aja sering disambil dengan baca. Sayangnya hobi baca saya ga diikuti dengan “hobi” menyimpan buku-buku yang pernah saya beli. Jadinya sekarang saya ga punya satupun buku-buku yang dulu sering saya baca, terutama buku-buku cerita rakyat seperti Tangkuban Perahu, Danau Toba, Asal Muasal Padi, atau Si Pahit Lidah. Cerita-cerita tradisional seperti itu menurut saya sangatlah menarik, alami, dan memiliki pesan moral yang bagus. Namun sekarang sepertinya saya sudah jarang menemukan buku cerita seperti ini di toko buku. 

Kapan hari saya jalan-jalan ke toko buku dan saya mengitari rak bagian “Anak-anak” maka yang akan saya temukan adalah buku-buku cerita Cinderella, Snow White, dan kawan-kawannya yang berasal dari luar negeri itu.
Seperti ini contohnya :


Dan sampai sekarang saya belum menemukan lagi itu buku cerita rakyat seperti yang pernah saya baca ketika kecil.
Jadi sangat-sangat menyesal kenapa dulu saya tidak menyimpan dengan rapi buku-buku yang saya punya. Tentunya selain untuk mengenalkan cerita rakyat tersebut kepada anak-anak saya, saya pun bisa menghibur diri mengenang masa kecil yang indah dengan membaca ulang buku-buku tersebut.
Selain membaca, sewaktu kecil -SD- saya juga suka membeli buku harian. Bukan karena waktu itu hobi menulis, tapi karena buku-buku harian yang dijual di toko buku sangatlah menarik, dengan beraneka warna dan gambar di tiap helainya, sangat jauh berbeda dengan buku catatan sekolah yang hanya berwarna putih dan bergaris-garis monoton serta berisi tulisan -kurang rapi- saya. Jelas kan?! (^_^) 

Dulu saya selalu membeli buku harian yang ada kuncinya, sehingga saya merasa aman untuk meninggalkan buku harian saya dirumah saat sekolah tanpa harus khawatir buku itu akan dibaca diam-diam oleh kakak atau adik saya. Saya pun memiliki beberapa buku harian, namun yang paling saya ingat adalah buku harian saat saya masih SD berwarna pink bergambar Hello Kitty yang lucuuu sekali. Oh iya, satu lagi buku harian yang saya ingat, buku ini saya miliki saat SMP berwarna hijau bergambar seorang anak kecil lucu dan buku itu saya beri nama Shasa (*_*!)

Meski saya kurang suka menulis, namun saya tetap rajin mengisi buku harian saya dengan berbagai kegiatan saya. Bukan apa-apa, tetapi ini gara-gara film favorit saya sejak SD, Doraemon, yang di salah satu episodenya menceritakan Doraemon dan buku hariannya yang disalahartikan oleh Nobita. Ceritanya ga usah dibahas ya, ntar kepanjangan lagi, hehehe. Yang menarik menurut saya saat itu adalah, bahwa Doraemon mengisi buku hariannya tidak dengan tulisan, tetapi dengan gambar. Dimana di salah satu lembar ada gambar Giant merebut mainan remote control Suneo dan digambarkan dengan berantakan namun terbaca jelas dari gambar itu maksud ceritanya, walau tanpa ada tulisan keterangan dibawahnya. Menurut saya saat itu, buku harian Doraemon itu adalah buku harian yang Keren!!!

Jadi begitulah, saya mengisi buku harian saya dengan gambar-gambar yang menurut saya mewakili kejadian hari itu tetapi dibawahnya saya tambahkan sedikit keterangan untuk menghindari saya sendiri bingung mengartikan gambar yang saya buat, maklum gambar anak SD. Akan tetapi sejak SMA saya sudah mulai meninggalkan kebiasaan saya “menggambar” di buku harian. Entahlah, mungkin saat itu saya lebih senang berkumpul dengan teman-teman dan bergosip, yaah….khas ABG.

Dan ternyata sekian tahun berlalu, entah kenapa saya kangen sekali dengan kegiatan mengisi buku harian. Dan di jaman yang canggih seperti ini, ternyata pamor buku harian yang lucu, imut berwarna warni plus bergambar-gambar dan ada kuncinya itu telah digantikan oleh blog. Menurut saya ini sangat bagus. Benar-benar versi “modern” dari buku harian saya jaman dulu, dimana saya tidak perlu susah-susah lagi menggambar, tinggal foto trus upload.  Dan saya tidak perlu repot-repot membawa buku harian kemana-mana seperti dulu karena blog bisa dibuka dimana saja dan kapan saja. Namun ada sedikit perubahan yang menurut saya sangat mendasar dari buku harian saya yang “jadul” dan blog yg “modern” ini. Yaitu dimana saya dahulu rela membeli buku harian yang ada kunci dan gemboknya dengan harga yang sedikit lebih mahal demi agar catatan harian saya tidak bisa dibaca sembarangan orang tanpa kunci itu, namun sekarang di blog justru “semua” orang bisa membaca catatan harian saya, sangat jauh berbeda ya?! Yah beginilah, waktu selalu membawa perubahan yang kadang-kadang jauh dari pemikiran kita. Apalagi kisah saya dengan buku harian itu terjadi sekitar tahun 1996-2001, dan kini saya dengan blog ada di tahun 2012. Sudah 11 tahun lebih sodara-sodara!!!

Nah, dari uraian sepanjang-panjang ini intinya hanyalah menceritakan bagaimana awal mula saya kepikiran untuk membuat blog ini. Karena sejarah itu penting kan ya? Hehehe


Gambar : Buku harian saya yang paling terakhir saya beli. Sekitar tahun 2011, dan masih kosong belum terisi :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar